Tajwid dan Qoidah

Assaalamualaikum wr.wb

Diposingan ini kita akan membahas ilmu tajwid  yang dimana ilmu tajwid adalah merupakan ilmu dasar untuk membaca al-quran 

Hal yang paling utama ketika kita ingin belajar membaca Al-Qur’an yaitu dengan mempelajari tajwid Al-Qur’an juga. Dimana pada proses pembelajaran pada ilmu tajwid yang dasar juga sudah kita pelajari pada saat kita sudah mengetahui huruf-huruf hijaiyah ataupun huruf-huruf Al-Qur’an, dan juga ketika kita sudah bisa untuk membacakan huruf-huruf tersebut adapun pembahasan ilmu tajwid disini akan di ambil dari kitab tufathul atfal

Pengarang kitab nadzham ini adalah Syaikh Sulaiman bin Hasan bin Muhammad Al Jamzuriy yang dinisbatkan pada salah satu kampung di Mesir yang disebut Jamzur, dekat daerah Thanthaa. Beliau lahir pada bulan Rabiul Awal tahun 1160-an. Beliau mengambil ilmu dari banyak guru. Beliau belajar ilmu tajwid dan qiroah dengan Syaikh Nuruddin Al Mihiy. Diantara karangannya adalah Matan Tuhfathul Athfal, Fathul Aqfal Fi Syarhi Tuhfatil Athfal, dan Fathurrahmaaniy fi Qiroatil Qur’an. Kitab Matan Tuhfatul Athfal adalah sebuah kitab nadzham (syair) yang mengandung kaidah-kaidah dasar ilmu tajwid yang dirangkai dengan bait-bait syair yang indah


(Nun Sukun dan Tanwin)

لِلـنُّــونِ إِنْ تَسْـكُنْ وَلِلتّـَنْوِينِ * أَرْبَـعُ أَحْكَـامٍ فَخُـذْ تَبْـيِـيـنِـي

Nun Sukun dan Tanwin memiliki empat hukum, maka perhatikanlah penjelasanku..

فَـالأَوَّلُ الإظْـهَارُ قَـبْـلَ أَحْـرُفِ * لِلْحَـلْـقِ سِـتٍ رُتِّبَتْ فَلـتَـعْرِفِ

Adapun yang pertama adalah idzhar yaitu apabila ada nun mati atau tanwin berada sebelum huruf halqi (tenggorokan) yaitu huruf-huruf yang makhrojnya ada di tenggorokanyang berjumlah enam yang disusun tertib urutannya pada nadzom berikutnya, maka ketahuilah dan hafalkanlah.

Idzhar (الإظْـهَارُ) secara bahasa berarti jelas, dengan demikian maka harus membaca dengan jelas tanpa ada dengung (ghunnah), sedangkan secara bahasa idzhar berarti mengeluarkan/menyuarakan huruf dari makhrojnya dengan tanpa ghunnah/dengung.

هَمْـزٌ فَـهَـاءٌ ثُـمَّ عَـيْـنٌ حَـاءُ * مُـهْمَلَـتَانِ ثُــمَّ غَيْـنٌ خَــاءُ

uruf-huruf idzhar atau huruf halqi yang enam tersebut adalah hamzah (أ), kemudian Ha'(ه), yang memiliki makhroj pangkal tenggorokanlalu 'ain (ع), ha'(ح)tanpa titik yang memiliki makhroj tengah tenggorokan, kemudianhuruf halqi selanjutnya adalah ghoin(غ) dan kho'(خ) yang memiliki makhroj di ujung tenggorokanOleh karena itulah, idzhar ini sering disebut dengan idzhar halqi.

 Contoh-contoh bacaan idzhar dalam al-Qur'an: يَنْأَوْنَ (al-an'am:26) , dibaca dengan idzhar karena ada nun mati/nun sakinah bertemu hamzah dalam satu kalimat

، مَنْ اۤمَنَ (an-nisa':55), dibaca dengan idzhar karena ada nun mati bertemu hamzah dalam dua kalimat.

، كُلٌّ آمَنَ (al-baqarah:285), dibaca dengan idzhar karena ada tanwin bertemu hamzah, dalam dua kalimat

، جُرُفٍ هَارٍ (at-taubah:109), dibaca dengan idzhar karena terdapat tanwin bertemu Ha'

، أَنْعَمْتَ(al-fatihah:7), terdapat nun mati bertemu 'ain

، مِنْ عَمَلٍ (al-furqan:23, yunus:61), terdapat nun mati bertemu 'ain

، حَقِيْقٌ على (al-a'raf:105), terdapat tanwin bertemu 'ain

، تَنْحِتُوْنَ (ash-shaafaat:95, asy-syu'ara:149, al-a'raf:74), terdapat nun mati bertemu ha'

، مِنْ حَكيم (fushshilat:42), terdapat nun mati bertemu ha'

، عَلِيْمٌ حكيم (al-hujurat:8, dsb), terdapat tanwin bertemu ha'dalam dua kalimat

، فَسَيُنْغِضُونَ (al-isra':51), terdapat nun mati bertemu ghoin.

، مِنْ غِلٍّ (al-isra':43, al-hijr:47), terdapat nun mati bertemu ghoin,

، حَلِيمًا غَفُورًا (al-isra:44, faathir:41), terdapat tanwin bertemu ghoin

، وَالْمُنْخَنِقَةُ (al-maidah:3), terdapat nun mati bertemu kho'

، منْ خَيْرٍ (ali-imran:115 dsb), terdapat nun mati bertemu kho'

، لَطِيْفٌ خَبير (al-ahzab:34, al-hajj:63, luqman:16), terdapat tanwin bertemu kho'

 


والـثّـَانـي إِدْغَـامٌ بِسـتَّةٍ أَتَـتْ * فِـي يَـرْمَـلُـونَ عِنْدَهُمْ قَدْ ثَبَتَتْ

an adapun hukum nun mati dan tanwin yang kedua adalah idghom dengan enam huruf yang akan datang kemudian, yang terkumpul dalam kata يَـرْمَـلُـونَ yaitu huruf ya'(ي), ro'(ر), mim (م), lam (ل), waw (و), dan nun (ن),Telah kusampaikan disisimu dengan sebenarnya.

Idghom secara lughowi/bahasa berarti masuk atau memasukkan. Sedangkan secara istilah, berarti memasukkan atau meleburkan huruf pertama (nun mati/tanwin) kepada huruf kedua (huruf idghom), sehingga seakan menjadi satu huruf yang di tasydid dari huruf jenis kedua.

لَـكِنَّهَا قِسْـمَانِ قِسْــمٌ يُـدْغَـمَا * فِـيهِ بِـغُـنّـَةٍ بِيَـنْـمُو عُلِـمَـا

kan tetapiketahuilah bahwa idhghom itu (atau himpunan huruf-huruf idghom tersebut) ada dua jenis, jenis pertama adalah idghom dengan disertai dengung (ghunnah) yaitu apabila nun mati atau tanwin bertemu denganhuruf yang terkumpul dalam kata يَـنْـمُو yaitu apabila bertemu dengan salah satu huruf ya', nun, mim atau wawu, diketahui bahwa hukum bacaan tersebut adalah idghom bighunnah (dengan berdengung). Dengan syarat, nun mati dan huruf idghom bighunnah tersebut tidak berada dalam satu kata.

Contoh:

- مَنْ يَقُولُ (al-baqarah:8), nun mati bertemu dengan ya', tidak dalam satu kata. Nun mati berada pada akhir kata مَنْ dan ya'berada di awal kata يَقُولُ. Kata tersebut dapat diterjemahkan menjadi, orang (yang) berkata.

- وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ (al-baqarah:19), tanwin bertemu dengan ya', tidak dalam satu kata.

- مِنْ النُّورِكُمْ (al-hadid:13), nun mati bertemu dengan nun, tidak dalam satu kata.

- حِطَّةٌ نَغْفِرْ (al-baqarah: 58), tanwin bertemu dengan nun, tidak dalam satu kata.

- مِنْ مَّالٍ (al-mu'minun:55), terdapat nun mati bertemu dengan mim, tidak dalam satu kata.

- مَثَلًا مَّا (al-baqarah:26), terdapat tanwin bertemu dengan mim, tidak dalam satu kata.

- مِن وَّالٍ (ar-ra'd:11), terdapat nun mati bertemu dengan wawu/waw

- غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ (al-baqarah:7), terdapat tanwin bertemu dengan wawu.


إِلاَّ إِذَا كَـانَـا بِـكــِلْمَـةٍ فَــلاَ * تُـدْغِـمْ كَدُنْـيَا ثُمَّ صِـنْوَانٍ تَـلاَ

Kecuali apabila keberadaan huruf-huruf tersebut dalam satu kata, maka tidak diidghomkan, seperti دُنْـيَاdimana nun mati dan ya'bertemu dalam satu kata, kemudian contoh lainya adalah صِـنْوَانٍ bacalah dengan tanpa idghom, tanpa dengung.

Syarat dibaca idghom bighunnah/dengan berdengung adalah jika nun mati dan tanwin tersebut tidak berada dalam satu kata, dan jika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idghom yang terkumpul dalam kata يَـنْـمُو maka dibaca idzhar, yaitu membaca nun dengan jelas, tanpa berdengung. Terdapat empat kata (dan banyak tempat) dalam al-Qur'an untuk kasus ini, yaitu:

1. الدُّنْيَا, misalnya pada surah Al-a'la:16, dimana nun mati bertemu dengan ya'dalam satu kata, nun mati dibaca dengan jelas/idzhar.

2. بُنْيَان, misalnya pada surah Shaf:11, dibaca dengan tanpa idghom maupun ghunnah.

3. قِنْوَانٌ (al-an'am:99), nun mati bertemu dengan wawu dalam satu kata.

4. صِنْوَان (ar-ra'd:4), nun mati bertemu dengan wawu dalam satu kata.


وَالثَّـانـي إِدْغَــامٌ بِغَيْــرِ غُـنَّةْ * فـي الـلاَّمِ وَالـرَّا ثُـمَّ كَـرّرَنَّـهْ

Dan adapun jenisyang kedua dari idghom (atau pembagian kedua dari huruf-huruf idghom) adalah yang dibaca idghom dengan tanpa berdengung (idghom bilaa ghunnah) yaitu apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf lam dan ra'maka selanjutnya bacalah dengantakrir (bergetar) untuk ra'.

Contoh:

- مِنْ لَّدُنْهُ (an-nisaa':40, al-kahfi:2), nun mati bertemu dengan lam

- هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (al-baqarah:2), tanwin bertemu dengan lam

- مِنْ رَبِّهِمْ (misalnya pada surah luqman:5), nun mati bertemu dengan ra'

- ثَمَرَةٍ رِزْقًا (al-baqarah:25), tanwin bertemu dengan ra'


وَّالثَـالـثُ الإِقْـلاَبُ عِنْـدَ الْبَـاءِ * مِيــماً بِغُـنَــةٍ مَـعَ الإِخْـفَـاءِ

Danhukum nun mati dan tanwin yang ketiga adalah iqlab, yaitu ketika bertemuba'maka cara membacanya berubah menjadi mimdengan mendengung serta dibaca dengan samar.

Iqlab secara bahasa berarti mengubah sesuatu, atau membalik (قلب).

Sedangkan secara istilah, iqlab adalah merubah/membalik bunyi nun mati dan tanwin menjadi bunyi mim ringan/mukhofah. Huruf iqlab hanya satu yaitu ba'(ب).

contoh kata:

- أَنْبِئْهُمْ(al-baqarah:33), nun mati bertemu dengan ba'

- أَنْ بُورِكَ(an-Naml:8)

- سَمِيعٌ بَصِيرٌ (misalnya pada surah luqman:8)


وَالرَّابِـعُ الإِخْـفَاءُ عِنْـدَ الْفاضِـلِ * مِـنَ الحُـرُوفِ وَاجِـبٌ لِلْفَاضِـلِ

Keempat, Ikhfa yaitu untuk sisa huruf hijaiyah yang wajib menurut Ulama Qirooah

فـي خَمْسَـةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ رَمْزُهَا * فِـي كِلْمِ هذَا البَيْتِ قَـدْ ضَمَّنـْتُـهَا

Aku telah menyusun rumus 15 huruf ikhfa yang terangkum dalam kalimat bait ini:

صِفْ ذَا ثَـنَا كَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْ سمَا * دُمْ طَيّـَباً زِدْ فِي تُـقَىً ضَعْ ظَالِـمَا

yaitu yang termasuk huruf ikhfa'adalah ص، ذ، ث، ك، ج، ش، ق، س، د، ط، ز، ف، ت، ض، ظ

contoh:

- مَنْصُورًا (a-isra':33)

- مُنذِرٌ (ar-ra'd:7)

- مَنثُورًا (al-furqan:23)

- مِنكُمْ (misalnya pada al-baqarah:65)

- أَنجَيْنَاكُمْ(al-a'raf:141)

- الْمُنشِئُونَ(al-waqi'ah:72)

- يَنقَلِبُ (al-baqarah:143)

- مِنسَأَتَهُ (Saba':14)

- أَندَادًا(al-baqarah:22)

- يَنطِقُونَ (al-anbiya:23)

- أَنزَلْنَاهُ(al-an'am:92)

- انفِرُوا(an-Nisa':71)

- مُنتَهُونَ (al-maidah:91)

- مَنضُودٍ (Hud:82)

- انظُرُوا(al-an'am:11)

























Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

makhorijul huruf

islam